Bahan Bacaan Renungan Harian Kristen hari ini : Markus 14:32-52
Misi Tuhan Yesus datang ke dunia sangat jelas. Ia datang untuk menggenapi rencana Allah menyelamatkan umat manusia. Namun konsekuensi tugas itu luar biasa berat. Yesus harus menderita dan mati di kayu salib. Dari kisah-kisah sengsara Yesus (minggu-minggu sengsara) kita berjumpa dengan Yesus yang perkasa. Namun dalam kisah ini, Yesus mengakui sendiri bahwa Ia "takut dan gentar, ... sangat sedih seperti mau mati rasanya." (Markus 14:33-34). Apakah Yesus takut menghadapi penderitaan dan kematian? Apakah tiba-tiba Yesus berubah menjadi seorang pengecut yang berusaha mengelak dari ancaman? Tidak!! Itu adalah ungkapan dari seorang yang hidup sepenuhnya untuk Allah namun menyadari bahwa Ia harus dipisahkan dari Allah karena dosa-dosa manusia yang ditanggung-Nya.
Renungkan : bagaimana nasib anda dan saya bila Yesus menolak cawan murka Allah!
Konsekuensi menjadi murid Yesus
Semua murid diajak ke Getsemani namun hanya Petrus, Yakobus dan Yohanes yang diajak sampai ke tempat Yesus bergumul dalam doa. Semua pengikut Yesus memang harus paham terntang penderitaan Yesus, bahkan tidak cukup hanya paham, sebagai murid inti Petrus, Yakobus dan Yohanes, bahkan harus ikut lebih dekat bersama Yesus. Apakah Yesus memerlukan hiburan dan dukungan doa mereka? Bagaimana mungkin dari orang yang berambisi keliru dan yang akan menyangkali diri-Nya Yesus mengharapkan hiburan dan dukungan doa mereka? Bukan seperti itu, Yesus mengajak mereka ikut dekat dengan-Nya untuk menyaksikan sendiri pergumulan berat Tuhan mereka. Juga untuk mengungkapkan perhatian-Nya dengan berulangkali membangunkan mereka dari tidur dan mengajarkan tentang perlunya berwaspada dan berdoa.
Sesudah menundukan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah Bapa, Yesus membiarkan diri-Nya ditangkap. Kini tak ada kekuatan apapun yang dapat merintangi Yesus untuk merampungkan rencana keselamatan Allah bagi dunia ini!
Arti penderitaan Tuhan Yesus
Apakah kita sungguh paham dan menghayati arti penderitaan Tuhan Yesus? Sebagai orang Kristen, mungkin kebanyakan kita akan menjawab bahwa kita paham dan menghayati penderitaan Tuhan Yesus. Buktinya, beda dengan para murid Yesus yang sukar menerima ajaran bahwa Yesus harus menderita dan mati, kita sudah hafal luar kepala ikrar iman yang berkaitan dengan penderitaan dan kematian Yesus. Namun tidakkah mungkin terjadi bahwa karena kita menganggap biasa, hal-hal yang luar biasa dalam penderitaan dan kematian Yesus justru luput dari penghayatan kita?
Bukan hanya murid-murid-Nya yang perlu menjadi saksi dari penderitaan-Nya, namun kita pun perlu bersekutu dalam penderitaan-Nya agar kasih dan iman kita tumbuh semakin utuh dan teguh !
share this with your Friends.
0 comments:
Posting Komentar