“...Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8)
Sebagai manusia biasa, sempat timbul perasaan negatif dalam diri saya. Seringkali saya merasa “sendirian”, dalam menghadapi persoalan hidup ini terutama yang menyangkut masalah dalam rumah tangga. Setiap ingin berbagai dengan saudara ataupun dengan orangtua ada perasaan saya takut ditolak lagi. Jujur saja, dari sejak saya masih sekolah sampai dengan saat ini saya sudah berkeluarga, saya selalu tersisihkan dalam keluarga besar saya. Tanpa saya ketahui apa penyebabnya sehingga kedua orangtua saya tidak terlalu menaruh perhatian mereka kepada saya. Bahkan di saat-saat masa peralihan sekolah ke kuliah , semua saya jalani seorang diri. Saat itu saya benar-benar putus asa dan berusaha untuk mengakhiri hidup saya karena merasa bahwa tidak ada lagi yang perduli terhadap saya.
Di saat-saat seperti itu, saya bersyukur karena Tuhan tidak membiarkan saya tenggelam dalam kubangan emosi negatif -mengasihani diri sendiri- akibat penolakan-penolakan yang saya alami. Melalui firman-Nya Tuhan menghibur serta menguatkan saya. Bukankah Tuhan berjanji bahwa “Ia turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi-Nya?” (Roma 8:28)
Akhirnya, saya bisa melihat hal ini dari perspektif yang positif. Bahwa penolakan-penolakan dan rasa sakit hati yang saya alami adalah rangkaian proses yang Tuhan ijinkan saya alami, untuk membentuk dan mempersiapkan saya untuk tetap rendah hati terlebih menyadarkan saya bahwa hanya Tuhan yang sanggup memulihkan hidupku dan bahwakan hanya Yesus yang perdulikan hidupku. Sejak itu saya merasakan bahwa bahwa benar hanya Yesus sumber kuatku dan dengan iman kuserahkan semua persoalan hidup yang sedang ku hadapi dan dengan yakin penuh Tuhan yang akan membebaskan hidup dari semua persoalan ini dan Allah yang mengangkat hidupku untuk menjadi kemuliaan bagi Tuhan. Bahwa pertolongan Tuhan selalu datang disaat yang tepat, dimana tidak akan ada pertolongan yang datang dari saudara, teman. Seringkali kita menaruh harapan kepada orang terdekat kita dan berharap bahwa dengan merekalah kita akan berbagi nyawa, tetapi justru kekecewaan, sakit hati yang kita dapatkan.
Sekarang hidupku hanya untuk Tuhan, karena hanya Tuhan yang perduli akan hidupku, Dia hadir sebagai Allah, Bapa dan sahabatku . Bahkan disaat aku dalam lembah kekelaman Dia tidak pernah meninggalkan aku. Seringkali kita meninggalkan Dia atau mengecewakan Dia tetapi tidak sedikitpun Dia tinggalkan kita .
Hati Hana yang hancur & memohon belas kasihan Tuhan didengarkan-Nya. Demikian pula kita, apa yang menjadi beban masalah & pergumulan, hendaklah dibawa dalam doa dengan penuh iman & pengharapan seperti yang Yesus firmankan :
"Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu" ( Markus 11:24 ).
Salah satu proses yang dilakukan Tuhan untuk memaksimalkan hidup kita adalah proses peremukkan. Proses yang menyakitkan dan seringkali ingin kita hindari. Tapi percayalah satu hal bahwa saat Tuhan meremukkan hidup kita Ia pun yang akan menyembuhkannya :)
(Baca Ul 32:39) . -- Jesus Love u--
Doa:
Bapa, ajarkan kami untuk senantiasa mensyukuri apa yang terjadi dalam hidup ini terlebih ajarkan kami untuk berharap dan bersandar hanya kepada Mu sebab hanya Engkau yang perduli akan hidup kami, Engkau yang selalu datang sebagai Allah, Bapa dan sahabat bagi kami, dan Engkaulah sumber kekuatan di hidup kami. Amien
________________
Dikirimkan oleh : NN di Bandung
share this with your Friends.
0 comments:
Posting Komentar